THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 08 Juni 2011

Teknik Multiplexing

1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
ØGabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal
output berdasarkan frekuensi
ØDigunakan ketika bandwidth dari medium melebihi
bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi.
ØTiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier
yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah
dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak
overlap.
ØContoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran
radio dan televisi kabel.
Ø FDM disebut "code transparent"


Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumber
sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang
memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang
berbeda (f 1,...,f6). Tiap sinyal modulasi
memerlukan bandwidth center tertentu disekitar
frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu
channel. Sinyal input baik analog maupun digital
akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal
analog.


Pada sistem FDM, terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang
saluran transmisi (repeater transmission line):
a. Peralatan terminal (terminal equipment).
Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan frekwensi
pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian
penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi
arus pembicaraan seperti semula
b. Repeater equipment ( peralatan penguat ulang )
Repeater equipment terdiri dari pengeras (amplifier) dan equalizer yang
fungsinya masing masing untuk mengkompensiir redaman dan kecacatan
redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran
antara kedua repeater masing-masing).

2. Time Division Multiplexing (TDM)
— Digunakan ketika data rate dari medium
melampaui data rate dari sinyal digital yang
ditransmisi.
— Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog
yang membawa data digital) melewati transmisi
tunggal dengan cara pembagian porsi yang
dapat berupa level bit atau dalam blok -blok
byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada
suatu waktu.

— Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran
waktu pemakaian saluran transmisi dengan
mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi
setiap pemakai saluran (user).
— TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to
point. Pada TDM, penambahan peralatan
pengiriman data lebih mudah dilakukan.
— TDM lebih efisien daripada FDM.

Jenis-Jenis TDM
a. Synchronous TDM
 Disebut synchronous karena time slot-nya di
alokasikan ke sumber-sumber tertentu dimana time
slot untuk tiap sumber ditransmisikan.
Dan dapat mengendalikan sumber-sumber dengan
kecepatan yang berbeda-beda.
Asynchronous

b. Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara
menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat
tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna)
pada sa’at sampling setiap input line, maka pada
Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan
untuk input line yang aktif saja.
Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap
slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas
input line yang bersangkutan.


1. System TDM tidak memerlukan filter filter yang mahal ,
dan jumlah filter yang digunakan lebih sedikit . Karena itu
harga peralatan terminal system ini lebih murah filtermahal,
sedikit.
2. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah , misalnya kabel
yang digunakan untuk frekuensi pembicara (VF) masih
dapat digunakan untuk system TDM, karena regeneratife
repeating dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise,
kecacatan dan crasstalk rendah,
3. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipegaruhi
oleh karakteristik peralatan terminal itu sendiri dan tidak
tergantung sama sekali dari perubahan kehilangan oleh
saluran (line loss fluctuation). Oleh karena itu net loss
circuit yang diberikan oleh system ini rendah


3. Statistical Time Division Multiplexing
(STDM)
§ TDM yang bekerja seperti FDM
§ Mengurangi/menghapus alokasi “idle time” pada
terminal yang tak aktif
§ Menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalam
blok-blok pesan campuran

— Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan
intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM
— Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan
FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang
membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang
mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat
mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal
mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu
pada jalur yang dibutuhkannya.
— Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan bufferbuffer
input, mengumpulkan data sampai penuh, dan
kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output,
multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan
slot-slot data ke buffer output tertentu.

Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut
Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver /
Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu
akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing –
masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver
atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut
dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah
Demux.

MULTIPLEXING

Multiplexing adalah menggabungkan beberapa saluran mejadi satu saluran ataw dalam satu canal.

Tenik multiplexing terbagi 2 yaitu:

  1. frequensi multiplexing
adalah multiplexing dengan cara membagi frequensi yang akan kita lewatkan dalam satu saluran.
Biadanya frrekuensi yang sudah dimodulasi setelah multiplexing,frekuensi dibagi  atau dipisahkn dngan band pas filter(bpf)